Alirman Sori: “BNPT Jangan Hanya Bicara, Buktikan” 1.125 Teroris NII di Sumbar

JakartaGaris Pantai News 

Publikasi adanya 1.125 teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat merupakan klaim yang sangat serius dan berdampak besar. Kebenaran dan kevalidan data tersebut tidak hanya mempertaruhkan nama Sumatera Barat tetapi juga keamanan dan kesatuan Republik Indonesia.

“Kita mendesak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT-red) membuktikannya.
Jangan dibiarkan menjadi liar yang akan berubah menjadi teka-teki.  Jika bisa menyebut jumlah secara pasti bukan lagi perkiraan berarti BNPT telah memiliki data yang sangat akurat,” ujar Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Sumatera Barat, Dr. Alirman Sori, kepada Singgalang, Rabu (20/4).

Tidak hanya itu dalam publikasi yang berkembang secara massal juga diklaim jika kelompok tersebut diklaim akan berusaha untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. Persenjataan yang akan dipakai pun tidak tanggung-tanggung berupa golok.

“Sekali lagi klaim ini sangat-sangat serius. Nama Sumatera Barat dan keamanaan Indonesia dipertaruhkan dalam hal ini. Ini bukan hal main-main dari harus disikapi secara cepat oleh semua pihak,” tegas Alirman Sori.

 

Tidak hanya itu, Alir, begitu ia biasa dipanggil, juga menyakan sangat kaget dengan data yang disampaikan tersebut. Guna mencapai jumlah sebanyak itu tentu tidak akan terjadi dalam waktu yang singkat, mesti membutuhkan proses dan waktu yang sangat panjang.
“Kita menyayangkan dan mempertanyakan bagaimana intelijen bekerja selama ini. Mengapa baru diingkapkan sekarang disaat jumlahnya sudah tidak main-main lagi karena sudah melebihi angka seribu? Apakah tidak ada upaya untuk meminimalisir perkembangan selama ini. Ataukah memang baru diketahui setelah jumlah mencapai 1.125 orang?” Tanya Alir.

 

Pada kesempatan yang sama Alir juga mendesak jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Sumatera Barat serta Tanah Datar dan Dharmasraya untuk bersinergi dan proaktif guna memastikan data tersebut.
“Kita tentu berharap kepada Forkompinda memastikan data tersebut. Kebenaran data tersebut tentu harus memberikan dampak besar. Di satu sisi bisa merusak nama baik Sumatera Barat, di sisi lain jika data itu benar tentu harus dijadikan bahan introspeksi untuk dijadikan dasar mengambil kebijakan berikutnya terutama terkait dengan terorisme,” pungkas Alirman Sori.GP1