Lisda Hendrajoni Sosialisasi Pentingnya Mengurangi Penggunaan Sampah Plastik Sekali Pakai

“Kita mulai dari sekarang baik diri sendiri dan keluarga, dengan mengurangi penggunaan plastik yang akan berakhir sebagai sampah plastik,"

Lengayang, GARIS PANTAI NEWS – Anggota DPR RI Komisi VII Lisda Hendrajoni, menggelar sosialisasi tentang pentingnya mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai di Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, Jum’at (14/2).

Kegiatan tersebut di ikuti oleh 200 lebih peserta dari masyarakat Lengayang yang tergabung dalam Sahabat Lisda Hendrajoni atau yang disingkat SALIHA.

Dikesempatan itu, Lisda Hendrajoni menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 Juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik.

“Termasuk Pesisir Selatan, sebagai daerah yang memilik pantai terpanjang di Sumatera Barat, sehingga Pessel termasuk salah satu daerah yang ikut menyumbang sampah plastik, terutama yang mencemari lautan,” jelas Istri Bupati Pesisir Selatan.

Dirinya juga menjelaskan, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jenna R. Jambeck dari University of Georgia, pada tahun 2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang dihasilkan di seluruh dunia. Sekitar 4,8-12,7 juta ton diantaranya terbuang dan mencemari laut.

“ Sampah plastik memberi sumbangsih 90% sampah yang ada di lautan. Bahkan menurut pakar, butuh waktu 500 tahun hingga 1.000 tahun untuk terjadinya penguraian. Bisa kita bayangkan, seperti apa tercemarnya laut kita saat ini,” ulasnya.

Anggota Komisi VIII DPR RI ini juga menyatakan pencemaran sampah plastik salah satunya berasal dari botol bekas minuman kemasan, yang sering digunakan oleh masyarakat sehari-hari. Sampah plastik juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan, bahkan jika masuk ke dalam tubuh dapat memicu penyakit kanker, dan berbagai macam penyakit berbahaya lainnya.

“Salah satunya berasal dari botol air minum kemasan. Ini yang cukup parah, berapa banyak dari kita harinya minum dari air botol air minum kemasan dan berapa banyak sampah plastik yang kita hasilkan,” tuturnya.

Solusi untuk hal tersebut menurut Lisda Hendrajoni dapat dimulai dari diri sendiri, dengan menanamkan cinta terhadap lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan melakukan daur ulang terhadap sampah plastik yang telah dihasilkan.

“Kita mulai dari sekarang baik diri sendiri dan keluarga, dengan mengurangi penggunaan plastik yang akan berakhir sebagai sampah plastik, serta melakukan daur ulang sampah plastik yang sudah kita gunakan,. Yang paling utama jaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan,” tuturnya. ChO