Kasus HIV/AIDS di Pesisir Selatan Meningkat Dratis

Painan,GP News — Kasus HIV/AIDS pada tiga tahun terakhir di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar, terus naik drastis.

Kepala Dinas Kesehatan, Satria Wibawa mengatkan, banyaknya kasus sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam menemukan kasus, sehingga setiap tahun selalu ditemukan.

“Secara teori, dalam ilmu kesehatan, perkembangan HIV/AIDS bisa melalui jarum suntik, hubungan badan dan jarum suntik narkoba,” ujarnya pada wartawan Selasa (3/11) di Painan.

Data dihimpun garispantainews.com di Dinas Kesehatan Pessel, jumlah penderita HIV/AIDS di pada 2019 tercatat sebanyak 33 orang. Angka itu naik tajam dari periode 2016 yang hanya 16 kasus saja.

Dari total angka itu, 57 persen diantaranya merupakan laki-laki. Sedangkan 43 persen lainnya adalah perempuan. Selain hubungan badan, ungkap Satria, penyebabnya adalah gonta ganti jarum suntik narkoba.

Kemudian kemajuan teknologi informasi. Hal itu berdampak pada pergaulan bebas, baik gonta-ganti pasangan beda jenis, maupun sejenis. Dengan demikian, penyebarannya semakin cepat dan masif.

“Jadi, HIV/AID ini sama dengan fenomena gunung ES. Di atasnya sedikit, tapi di bawah banyak. Makanya kami terus mencari orang yang terjangkit,” ujarnya lagi.

Kendati demikian, langkah antisipasi dan penanganan, pemerintah daerah kini tengah menyiapkan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS melalui Peraturan Bupati (Perbup).

Komisi bertugas melakukan pencegahan dan penanganan bagi penderita. Saat ini, draft pembentukkan telah disusun dan bakal diajukan pada bupati untuk pengesahannya.

Selain itu, melakukan kegiatan sosialisasi ke Sekolah Menengah Atas (SMA) tentang cara penularan penaran serta dampak negatif dari penyakit HIV/AIDS.

Mereka dinilai mampu menyampaikan pada lingkungan terdekatnya. Sementara untuk pengobatannya hingga kini hanya bisa dilakukan di RSUP M. Djamil Padang.

“Di Sumbar, yang ada hanya di situ. Makanya pasien penderita dirujuk ke sana,” tutupnya.GPA