Ratusan Perantau Minang di Wamena Minta Pulang ,Pasca Kerusuhan Di Wamena

GP News – Jayawijaya

Ratusan perantau asal Minang, Sumatera Barat (Sumbar) yang berada di tanah Papua, saat ini meminta pulang. Pasca rusuh yang terjadi di Kabupaten Jayawijaya, Wamena, yang menelan korban 11 orang perantau asal Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) pada Senin (23/9/2019) lalu.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Perantau Minang (IKM) Papua Zulhendri Sikumbang mengatakan, saat ini informasi yang diterimanya, melalui koordinasi dengan ketua DPD IKM Jayawijaya, Wamena, seluruh warga asal sumbar yang berada disana meminta pulang kampung.

Hal itu, diakibatkan pasca terjadinya insiden yang menelan 11 korban akibat rusuh di wamena beberapa waktu lalu. Sebab, mereka merasa keberadaannya di sana tidak nyaman lagi. Pasalnya, rumah mereka tinggal dan beberapa toko dan bangunan yang mereka punya rusak parah.

“Dari koordinasi kita dengan DPD IKM Jayawijaya, Wamena, ia mengatakan sekitar 500 perantau minang yang ada disana mintak pulang, karna mereka sudah tidak memiliki tempat tinggal dan uang lagi sebab mereka tidak bisa bekerja, pasca rusuh, kemarin,” ungkapnya pada garispantainews.com  melalui via telepon Kamis (26/9/2019).

Selain itu dikatakannya, para perantau yang ada di Wamena menyampaikan tidak bisa berlama-lama bertahan di tempat pengungsian. Sebab, cuaca disana sangat dingin, mereka merasa kasihan dengan anak-anak dan perempuan yang berada di pengungsian.

“Kalau untuk situasi disana mereka masih aman. Namun, mereka mintak pulang karna mereka tidak memiliki uang dan tidak bisa bekerja lagi. Meski untuk biaya makan dan keamanan telah di tanggung oleh Pemerintah Wamena. Itu disampaikan oleh keluarga IKM langsung kepada Ketua DPD IKM Wamena,” ungkapnya lagi.

Ia menambahkan, terkait situasi itu, perantau berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, memfasilitasi mereka untuk pulang.

Kendati demikian, pihaknya dari IKM Papua dan Wamena sedang melakukan koordinasi bersama pemerintah daerah Wamena. Namun saat koordinasi Pemda setempat, menyarankan warga IKM Jayawijaya untuk tetap tinggal disana.

“Bupati Jayawijaya John Richard Banua, S.H., M.Si  menyampaikan, ia berharap warga kita disana tetap tinggal disana. Dan mereka katanya bakal menjamin keamanan dan kebutuhan perantau kita selama disana. Itu disampaikan Bupati Wamena melalui surat perjanjian kepada IKM,” ujarnya.

Lanjutnya diterangkan, saat ini pihaknya IKM masih melakukan koordinasi dengan pihak Pemda Jayawijaya dan Provinsi setempat, bagaimana langkah selanjutnya dalam hal itu.

“Kalau dengan pihak Pemprov Sumbar kita juga akan melakukan koordinasi setelah kita mendapatkan hasil bagaimana kelanjutan hasil koordinasi dengan Pemda Wamena dan Provinsi sana, jadi untuk sementara waktu kita tinggu dulu bagai mana proses selanjutnya,” ucapnya.

Lanjutnya lagi diterangkan, jumlah seluruh perantau asal Sumbar yang berada di Papua ada sekitar 981 orang, untuk di Wamena sendiri ada sekitar 500 orang. Itu berasal dari lima Kabupaten/kota di Sumbar.

“Ada lima Kabupaten/kota warga Sumbar di Papua, seperti Kabupaten Pesisir Selatan, Bukit Tinggi, Kota Padang, Pariaman, dan Agam. Tetapi perantau yang paling banyak itu dari Pessel,” ucapnya lagi.

Kembali dikatakan, untuk situasi di Papua terkhusus untuk di Wamena kondisi saat ini masih aman dan terkendali.

“Untuk kemanan perantau disini aman, dan kepada pihak keluarga perantau yang ada di Minang, jangan cemas sebab keluarga kita disini dijaga oleh aparat ditempat pengungsian serta untuk kebutuhan makan juga ditanggung oleh Pemda dan Provinsi disini,” pungkasnya.