Syaful Ardi Nilai Pengerjaan Jalan Nasional Rugikan Masyarakat

PAINAN, GP — Masyarakat terus keluhkan dampak Pengerjaan proyek pelebaran jalan Nasional (Jalinsum), di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Pasalnya, pengerjaan proyek tersebut telah berpengaruh buruk terhadap kesehatan dan perekonomian masyarakat khusunya yang tinggal di tepi jalan.

Salah seorang masyarakat Desri Mayeni (28), warga Sutra mengatakan, semenjak dimulainya pengerjaan jalan tersebut, ia menjadi kesulitan untuk melakukan aktivitas diluar rumah. Sebab, debu terus berterbangan hingga memasuki rumah, dan menyebabkan halaman menjadi kotor.

“Kalau cuaca sedang musim panas, ditambah pula laju kendaraan dengan kecepatan tinggi. Maka debu proyek itu, berterbangan sampai kedalam rumah. Ini sudah mengkawatirkan bagi kesehatan keluarga saya,” ungkapnya.

Selain itu, warga lainnya ujang warga Palangai, Ranah Pesisir yang mempunyai warung makan dipinggir jalan terpaksa tak berjualan karena debu yang tebal. Hal itu tentu akan berpengaruh buruk terhadap perekonomian sehari-hari masyarakat.

“Kami minta pihak terkait agar memperhatikan kondisi saat ini. Jangan hanya memikirkan untung sendiri. Nasib orang-orang yang bermukim dipinggir jalan harus diperhatikan juga,” harapnya.

Anggota DPRD Sumbar, Syaipul Ardi, sangat menyayangkan kondisi tersebut. Ia menilai, perusahaan telah bekerja amburadul dan tidak memikirkan nasib masyarakat sekitar. Sebab, dampak yang dirasakan masyarakat yang bermukim disekitar area pengerjaan proyek tersebut, sangat jelas menanggung kerugian.

“Dari sektor ekonomi sudah jelas mereka menanggung kerugian tersebut, belum lagi masalah kesehatan keluarga. Seharusnya pihak perusahaan harus memikirkan hal itu, dan segera mencari solusinya,” ujarnya.

Terkait hal itu, ia mengaku sudah menghubungi pihak terkait melalui satuan kerja (Satker) pengerjaan proyek tersebut. Agar dilakukan penyiraman secara rutin, supaya tidak mengganggu aktivitas maasyarakat yang bermukim disepanjang jalan.

“Idealnya mereka harus menyiram jalan itu, tiga kali dalam satu jam. Jangan asal siram saja, apalagi sekarang musim panas, tentu debunya sangat parah. Kasihan kita dengan anak-anak sekolah yang melewati jalan itu,” katanya. (fk/*)