Ratusan Guru Honor dan K2 Ngadu ke DPRD PesSel

PAINAN, GP — Ratusan guru honor dan K2 menilai, hasil kelulusan guru kontrak Sekolah Dasar (SD) yang telah diumumkan pada (21/3) lalu tak transparan dan banyak terdapat kecurangan.

Salah seorang guru honor Imalyadi saat berorasi di gedung DPRD PesSel, Senin, (27/3) menyebutkan, ada beberapa kejanggalan dalam penerimaan guru kontrak ini.

“Banyak diatara guru yang lulus tak memenuhi syarat administrasi. Seperti, mimiliki ijazah SMA, nilai rendah lulus sementara yang tinggi tidak lulus, ini ada apa?, ” kata dia dihadapan dewan.

Tak hanya itu, ada diantar guru kontrak yang lulus berbekal ijazah SMA. Padahal, dalam persyaratan awal harus ijazah S1 sesuia kategori. Selain itu, ada yang berijazah S1 biologi lulus menjadi guru kelas.

“Ini sudah jauh melenceng dan tak sesuai persyaratan lagi, ” tegasnya.

Selain itu, sebut dia, kuota penerimaan per-kecamatan yang telah dinformasikan sebelumnya oleh Disiddikbud Pessel juga tidak sesuai dengan realitanya.

“Pada kuota sebelumnya dicantumkan sebanyak 4 orang. Namun yang diterima hanya satu orang pada bidang agama, ” kata dia.

Sementara, wakil ketua DPRD PesSel, Aprial Abas mengatakan akan menindaklanjuti persoalan itu. DPRD, kata dia, akan memanggil dinas terkait untuk membahas isu tersebut.

“Dalam waktu dekat ini kita akan panggil kepala dinas-nya. Kita akan tanyakan ini. Jika benar kita akan beri sanksi dan coret guru yang lulus tersebut, ” tegas Aprial.

Sementara, anggota DPRD PesSel Marwan Anas meminta kepada guru honor tersebut untuk menyerahkan data Valid ke DPRD.

“Jika nantinya terbukti, kita pastikan dicoret dan petugas yang bermain akan kita tindak, ” sebutnya.

Senada dengan Marwan anggota DPRD PesSel Dalisman juga akan memperjuangkan nasib guru honor tersebut. Dia mengatakan, sudah menjadi suatu kewajiban bagi DPRD dalam memperjuangkan nasib masyarakat. (fk)